Para entrepreneur adalah tulang punggung perekonomian suatu negara di setiap waktu dan tempat. Merekalah penopang utama keayaan dan kemajuan suatu umat. Dan peran mereka nampak semakin urgen pada masa sekarang ini ketika kaum muslimin semakin terbelakang dan tidak berdaya dalam mengelola sumber daya alam mereka, sera ketergantungan mereka pada bangsa lain untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Sayangnya, umat islam membatasi diri, hanya sibuk mengurusi pelaksanaan ibadah dan meninggalkan sebagian ajaran yang diperintahkan islam seperti bab muamalat. Mereka juga mengesampingkan seruan agar setiap muslim berlomba meraih kebahagiaan hidup sesuai dengan undang-undang ekonomi islam yang satu syariatnya. Bijak dalam prinsip-prinsipnya, komitmen dalam splikaisnya, dan sangat perhatian dalam memberikan manfaat. Sebagian umat islam mulai merusak sendiri prinsip-prinsip yang diajarkan oleh aagama mereka. Mereka justru mengekor pada konsep undang-undang yang jauh lebih hina yang tidak jelas kemana aliansinya. Tentu akibat yang dirasakan oleh sikap taklid seperti ini dengan mengikuti konsep selain islam, baik buruknya menjadikan mereka kehilangan jati diri, kejayaan, dan kemuliaan.
Dan di saat ini, ada sekelompok pengusaha yang memiliki sifat yang sesuai dengan apa yang tercantum dalam ALQURAN :
‘’laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingat Allah, dan dari membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang di hari itu hati dan penglihatan menjadi goncang. ‘’ ( An-nur : 37 )
Kata-kata motivasi :
‘’Menjaga harta dan berupaya untuk mengembangkannya. Berkomitmen dengan prioritas dan prinsip-prinsip islam dalam berbisnis merupakan landasan yang dapar anda pegang untuk mengembangkan usaha anda.